PENGERTIAN
Ruang
Kerja adalah tempat kita melakukan kegiatan yang umumnya berhubungan dengan
mata pencaharian atau sumber nafkah. Pekerjaan yang dilakukan bisa
bermacam-macam, mulai dari administrasi sampai kreatif. Dalam perkembangannya,
kegiatan yang merupakan hobi atau aktivitas untuk mengisi waktu juga layak
disebut pekerjaan, apalagi jika hobi atau aktivitas tersebut bisa menghasilkan
uang, walaupun mungkin tidak berkala. (Akmal, Imelda. 2007. Seri Menata Rumah Ruang Kerja. Jakarta.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama).
FUNGSI
Saat
ini orang-orang sangat membutuhkan kehadiran ruang kerja dalam hunian mereka,
baik berupa ruang baca atau perpustakaan kecil, ruang kerja untuk menyelesaikan
tugas kantor yang belum selesai, maupun ruang kerja untuk mereka yang bekerja
paruh waktu di rumah. Selain praktis karena menghemat waktu, bekerja di rumah
juga menghemat tenaga dan biaya. Kini “soho” (small office home office) menjadi pilihan banyak warga urban untuk
mewujudkan keinginan untuk menjalankan bisnis di kediaman masing-masing.
(Akmal, Imelda. 2007. Seri Menata Rumah
Ruang Kerja. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama).
JENIS-JENIS RUANG KERJA DI RUMAH
Pekerjaan
yang kita geluti belum tentu sama dengan pekerjaan orang lain. setiap pekerjaan
memiliki spesifikasi berbeda, begitu pula dengan prioritas orang dalam
melakukan suatu pekerjaan. Hal inilah yang melahirkan perbedaan kebutuhan akan
ruang kerja. Sampai saat ini ada beberapa ruang kerja yang kita kenal:
1. Kantor
di Rumah
Kantor
di rumah atau home office secara
sederhana bisa diartikan sebagai area atau ruang dalam hunia yang berfungsi
sebagai tempat kerja atau tempat ide dihasilkan. Elemen home office tidak jauh berbeda dengan elemen kantor pada umumnya.
Seperti kantor, home office sebaiknya
ditempatkan di lokasi yang jauh dari kebisingan.
2. Sudut
Baca dan Kerja
Berbeda
denga kantor di rumah,ruang kerja ini bersifat temporer atau hanya digunakan
pada waku tertentu, misalnya saat meneruskan pekerjaan kantor yang belum tuntas
atau untuk sekadar membaca buku. Karena itu, sudut baca dan kerja tidak
memerlukan area besar. Bisa memanfaatkan kamar tidur atau ruang keluarga.
3. Ruang
Kerja untuk Hobi
Tidak
semua pekerjaan atau aktivitas berhubungan dengan paperwork. Sebagian dari kita pasti ada yang lebih senang mengisi
waktu luang dengan aktivitas kreatif seperti melukis, menjahit, membuat
keramik, memotret, bermain musik, dll. Selain sebagai hobi, aktivitas kreatif
juga bisa dijadikan bisnis yang mendatangkan keuntungan. Berbeda dengan kantor
di rumah serta sudut baca dan kerja, ruang kerja untuk hobi tidak memiliki ciri
khusus. Layout dan elemennya lebih beragam,
tergantung aktivitas yang dikerjakan serta skala pekerjaannya.
4. Perpustakaan
di Rumah
Ruang
ini bisa hadir sebagai ruang tersendiri atau sebagai bagian dari sudut kerja
dan kantor di rumah. Jika menempatkan perpustakaan di ruang khusus, jangan lupa
melengkapinya dengan area membaca. Elemen yang wajib hadir dalam perpustakaan
dirumah adalah furnitur penyimpanan buku. Umumnya furnitur ini berupa lemari
rak terbuka. (Akmal, Imelda. 2007. Seri
Menata Rumah Ruang Kerja. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama).
ALTERNATIF LETAK RUANG KERJA
Ada
banyak pilihan tempat yang bisa difungsikan sebagai ruang kerja di rumah yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan. Mulai dari sudut kamar tidur, ruangan khusus, sampai area
kosong di koridor atau bawah tangga. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
adalah:
a. Ruang
Kerja idealnya memiliki pintu masuk tersendiri uang terpisah dari pintu masuk
hunian.
b. Dimanapun
letak ruang kerjanya, usahakan agar privasinya terjaga.
c. Sebaiknya
ruang kerja mendapat pencahayaan alami yang cukup.
d. Jika
memungkinkan pekerjaan yang sering menerima klien di ruang kerja rumah, ada
baiknya memilih tempat yang terpisah dari aktivitas harian keluarga.
Beberapa
letak yang dianjurkan dalam alternatif ruang kerja:
a. Sudut
Ruang
Menetapkan area kerja di
sudut ruang hunian merupakan cara yang paling praktis. Bisa memanfaatkan sudut
kamar tidur, ruang duduk, bahkan dapur. Umunya ruang-ruang tersebut sudah cukup
lengkap dan nyaman untuk digunakan. Contoh memanfaatkan sudut kamar tidur sebagai
ruang kerja, selain berfungsi sebagai tempat beristirahat, kamar tidur juga
bersifat personal.
b. Bagian
dari Ruang
Dapat menempatkan area kerja
di salah satu sisi ruang atau di setengah bidang ruang. Membuat ruang kerja
sebagai bagian dari sebuah ruang memberi peluang memperoleh tempat yang lebih
luas. Contoh area kerja di ruang duduk, biasanya ruang duduk cukup besar
sehingga sebagian ruang ini bisa difungsikan sebagai tempat kerja.
c. Ruang
Kerja Khusus
Keuntungan menggunakan ruang
khusus adalah memperoleh area kerja yang lebih luas, suasana yang lebih privat,
dan kebebasan mengorganisasi ruang sesuai kebutuhan.
d. Ruang
Kerja Dwifungsi
Adalah ruang yang memiliki
dua fungsi dalam waktu yang bisa disesuaikan. Contoh ruang makan/kerja; pagi
sampai sore ruang tersebut digunakan sebagai ruang kerja, dan malam hari bisa
digunakan untuk area bersantap.
e. Ruang
Kerja Studio
Jika dana yang tersedia
mencukupi bisa membuat studio di rumah, keuntungan memiliki studio adalah
organisasi ruang lebih terencana dan mendapatkan privasi dalam bekerja.
f. Ruang
Kerja Bergerak
Ruang kerja bergerak atau
moving working space sangat cocok untuk yang memiliki pekerjaan yang bersifat
temporer atau paruh waktu. Bisa bekerja dimana saja tergantung kebutuhan dan
situasi.
Yang harus diperhatikan adalah pilih
desain workstation yang stabil yang bisa mengakomodasi semua perangkat kerja
dengan baik, dan pilih roda yang kuat untuk menopang beban perangkat kerja.
(Akmal, Imelda. 2007. Seri Menata Rumah
Ruang Kerja. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama).
PERANGKAT DAN PERALATAN
Salah
satu syarat yang menentukan kelancaran pada saat bekerja adalah kelengkapan
perangkat kerja. Perangkat untuk ruang kerja di rumah tidak jauh berbeda dengan
kantor-kantor pada umumnya.
·
Furnitur
Beberapa furnitur yang wajib
ada di ruang kerja adalah kursi dan meja kerja. Pilihlah yang sesuai kebutuhan
pekerjaan. Kursi yang baik memiliki ketinggian yang bisa diatur, kemiringan
sandaran bisa diatur, bahan yang dipakai aman dan nyaman, dll. Meja kerja yang
bisa dijadikan pilihan untuk ruang kerja diantarnya adalah meja built-in (mengikuti ukuran ruang), meja
free-standing (dapat di pindaah-pindahkan), meja khusus komputer/computer station.
o Kursi
o Kursi
Gambar 1: Antopometri manusia ketika duduk
Gambar 2: Celle Chair dan Stackable Chair
Gambar 3: Kursi-kursi pada meja pertemuan
Gambar 4: Kursi beroda lima
Gambar 5: Kursi beroda lima
o
Meja
Gambar 6: Meja Built-In (di desain khusus
mengikuti ukuran dan bentuk ruang)
Gambar 7: Meja Free
Standing
·
Elektronik yang Dibutuhkan
Macam-macam alat elektronik
yang biasanya akan diperlukan pada ruang kerja adalah set komputer, alat
komunikasi, mesin fotokopi portabel, pengaturan kabel listrik dan alat
elektronik.
·
Tempat Penyimpanan
Sistem pengarsipan juga
penting untuk ada di dalam ruang kerja sperti contohnya rak terbuka, lemari
tertutup, maupun lemari buku. Surat, dokumen kantor, buku, dan perlengkapan
kantor perlu ditangani khusus agar mudah ditemukan, tidak berserakan atau
hilang. (Akmal, Imelda. 2007. Seri Menata
Rumah Ruang Kerja. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama).
PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN
Pencahayaan
dan penghawaan merupakan faktor yang harus diperhatikan jika ingin mendapatkan
kondisi kerja yang ideal. Ada dua sistem pencahayaan dan penghawaan:
pencahayaan alami dan buatan, serta penghawaan alami dan buatan.
a) Pencahayaan
Alami
Pencahayaan harus cukup menerangi ruang kerja. Ada
pencahayaan alami yang dihasilkan misalnya dari jendela atau skylight.
Pencahayaan alami tidak saja membuat nyaman tetapi juga sehat.
Yang
perlu diperhatikan saat membuat pencahayaan alami:
- Setiap
jendela sebaiknya dilengkapi dengan tabir cahaya (seperti tirai, daun penutup
jendela, atau kerai) untuk mengurangi masuknya panas matahari yang berlebihan.
- Pilih
tabir cahaya yang sesuai dengan kebutuhan
Misalnya dengan menggunakan
kerai biasa, Roller Blinds (kerang gulung), Vertical Blinds (kerai vertikal),
tirai kain biasa, efek sandblast, dan lain-lain.
b) Pencahayaan
Buatan
Pencahayaan buatan dari cahaya lampu harus direncanakan
secara matang, intensitas cahaya yang dihasilkan tidak boleh lebih dan tidak
boleh kurang.
Dari
berbagai tipe pencahayaan ruang, general dan task lighting merupakan dua tipe
pencahayaan yang paling sering diterapkan pada ruang kerja.
- General
Lighting
Adalah tipe pencahayaan yang
berasal dari sumber cahaya yang cukup besar dan terang. Contohnya lampu-lampu
yang dipasang di plafond
- Task
Lighting
Adalah tipe pencahayaan yang
berfungsi mempermudah dan memperjelas pekerjaan spesifik yang dilakukan dalam
ruang, misalnya bekerja, membaca, dan menjahit.
Yang perlu diperhatikan
untuk menggunakan task lighting:
o
Untuk menghindari timbulnya bayangan,
letakkan lampu kerja di sisi yang berlawanan dengan posisi tangan saat menulis.
Berikut berbagai jenis lampu
kerja:
ü Downlighter
Standing lamp atau lampu
yang dipasang di langit-langit.
ü Lampu
Meja
Pilih lampu meja dengan
tangkai fleksibel agar jarak dan arah sorot lampu dapat diatur dengan mudah.
Gambar 11: Lampu
meja
ü Lampu
Dinding
Seperti lampu jepit, lampu
yang dipasang di dinding ini juga tidak memakan tempat.
ü Lampu
Jepit
Tidak memakan tempat karena
bisa dijepitkan di tepi rak.
a) Penghawaan
Alami
Membuat beberapa bukaan merupakan salah satu langkah
untuk mendapatkan penghawaan alami. Selain jendela yang dapat dibuka, bukaan
juga dapat berupa lubang di dinding dan kisi-kisi di atas pintu atau jendela.
b) Penghawaan
Buatan
Kualitas udara dalam ruang juga bisa dijaga dengan sistem
penghawaan buatan yang diolah secara
mekanis, yaitu kipas angin atau AC. Pilih yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
Kipas angin dan AC dapat menggerakan udara yang
terperangkap dalam ruang. Jika bekerja pada ruang tertutup, gunakan sistem
penghawaan buatan untuk mengontrol temperatur dan kelembaban. Selain
berpengaruh buruk pada kesehatan, temperatur dan kelembaban yang terlalu tinggi
juga bisa menurunkan produktivitas kerja, bahkan merusak perangkat eletronik,
dokumen, dan buku. (Akmal, Imelda. 2007. Seri
Menata Rumah Ruang Kerja. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama).
Sebenarnya berapa derajat tempertur yang kita butuhkan
saat bekerja? Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas yang kita lakukan serta
pakaian yang kita kenakan.
Pakaian
|
Aktivitas
|
|||
Tidur
|
Duduk
|
Berdiri
|
Aktif
|
|
Tanpa
Pakaian
|
31°
|
29°
|
25°
|
28°
|
Tipis
|
29°
|
26°
|
21°
|
18°
|
Tebal
|
27°
|
23°
|
17°
|
13°
|
Sumber: Neufert Architect’s Data
STANDARISASI RUANG KERJA
Inch
|
Cm
|
|
A
|
30-45
|
76,2-114,3
|
B
|
42 min.
|
106,7 min.
|
C
|
18-24
|
45,7-61,0
|
D
|
23-29
|
58,4-73,7
|
E
|
5-12
|
12,7-30,5
|
F
|
14-22
|
35,6-55,9
|
G
|
29-30
|
73,7-76,2
|
H
|
28-30
|
71,1-76,2
|
I
|
72 maks.
|
182,9 maks.
|
Sumber: Neufert Architect’s Data
Tidak ada komentar:
Posting Komentar